Soekarno dan Aidit (Foto: Arsip Nasional)

Presiden Soekarno dan Nasakom

Pendapat bahwa Soekarno telah menetapkan jalan ke kiri di bawah Demokrasi Terpimpin memang merupakan hal yang menarik. Tetapi apa yang menjadi tujuan akhir politik presiden yang kelihatannya pro PKI dan antitentara ini? Dan apakah motivasinya? Apakah ia memang memajukan apa dan hanya melindungi PKI, dan sewaktu-waktu bertindak untuk menjaga keseimbangan, jika tekanan kepada partai ini…

Presiden Soekarno memimpin sidang kabinet Dwikora di Istana Bogor, 15 Januari 1966

TNI dan Demokrasi Terpimpin

Demokrasi Terpimpin pertama-tama adalah untuk suatu alat menghadapi perpecahan yang muncul di dataran politik Indonesia dalam pertengahan tahun 1950-an. Untuk menggantikan pertetangan parlementer di antara partai-partai, suatu sistem yang lebih otoriter diciptakan di mana peran utama dimainkan oleh Presiden Soekarno. Ia memberlakukan kembali konsitusi presidensial di tahun 1945 pada tahun 1959 dengan dukungan kuat dari…

J.H. Maarseveen, Sultan Hamid II dan Mohammad Hatta menandatangani Perjanjian Meja Bundar, 2 November 1949 (Foto: Wikipedia)

TNI dan Demokrasi Liberal

Menjelang tahun 1949 tidak ada pernyataan yang jelas mengenai jenis profesionalisme yang akan dicari, dan jelas tidak ada pandangan yang disepakati. Namun demikian, ada beberapa aturan dasar yang telah dicapai ol;eh tentara yang terdiri dari orang-orang dengan latar belakang yang berbeda-beda selama masa perjuangan meraih kemerdekaan, yang bertentangan dengan dengan pemerintahan yang tidak bersimpati. Arti…

Tentara PETA sedang latihan di Bogor pada tahun 1944 (Foto: Wikipedia)

TNI dan Perang Kemerdekaan

Berbeda dari banyak angkatan bersenjata lain di Dunia Ketiga, Tentara Nasional Indonesia, terutama angkatan daratnya, merupakan salah satu dari angkatan bersenjata yang dilahirkan sebagai pasukan pembebasan nasional. Hal ini merupakan konsekuensi dari keadaan-keadaan istimewa yang terjadi di Indonesia. Setelah lebih dari tiga abad kolonialisme Belanda, Indonesia dijajah oleh Jepang dari Maret 1942 sampai Agustus 1945.…

Tragedi 27 Juli 1996

Mengusut Kasus 27 Juli 1996

Secara menyeluruh terungkap bahwa faktor utama yang menjadi perhatian utama Soeharto selama dia berkuasa selama tiga dasawarsa, yaitu menguasai pusat-pusat kekuasaan (mesin-mesin politiknya), antara lain awalnya insitusi ABRI, lembaga-lembaga politik penting (DPR/MPR) melalui Pemilu 1971 maupun pada pemilu-pemilu selanjutnya. Kemudian secara bertahap menanamkan orang-orangnya di birokrasi, seorang juga mulai menata organisasi Golkar sebagai mesin politiknya…